Kab. Cirebon - Koran Pemuda, (15/09/2020) Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan langkah persiapan penanggulangan covid-19 dengan mempersiapkan anggaran yang dibutuhkan. Termasuk, pengurangan dan penambahan anggaran di beberapa sektor sesuai kebutuhan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon (Kadinkes), Enny Suhaeni mengatakan, kebutuhan anggaran sedang dibahas dalam rapat internal Dinkes. Menurut Enny, mulanya anggaran awal yang tersedia untuk Dinkes sebesar Rp 39,6 miliar. Setelah ada bantuan operasional tambahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp 9 miliar, total anggaran yang ada di Dinkes mencapai Rp 43,450 miliar.
Namun dalam perjalanannya, anggaran tersebut mengalami beberapa perubahan. Diantaranya untuk memperkuat tim yang tergabung di dalam PSC 119, mengingat semakin banyaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Dengan adanya pandemi ini PSC 119 pun akhirnya sangat sibuk merujuk pasien Covid-19, dan tim sudah kewalahan. Sehingga harus ditambah tenaga perawatnya. Dinkes masih membutuhkan 10 perawat dan 6 sopir untuk menambah tim PSC 119 menjadi tiga tim. Nantinya, tiga tim PSC 119 bisa bekerja selama 24 jam non stop dengan sistem shift,” kata Enny, Senin (14/9).
Enny melanjutkan, pihaknya juga membahas perkembangan Covid-19 dan beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keselamatan kerja para tenaga kesehatan.
“Kemudian untuk kebutuhan APD, kita juga akan ada penambahan APD untuk teman-teman yang ada di 60 puskesmas. Kemudian kita juga coba ajukan untuk tempat isolasi mandiri untuk tenaga kesehatan, tapi tempatnya kita masih minta saran dari Pemda,” terang Enny.
Disampaikan Enny, Dinkes juga ingin agar Pemda menyiapkan satu hotel yang harganya terjangkau namun strategis untuk dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan yang harus melakukan isolasi.
“Karena ada Nakes yang kadang terpapar dari masyarakat atau pasien dan akhirnya harus isolasi mandiri. Sementara kalau isolasi di rumah itu kan ada keluarga, anak istri atau suami,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Enny, Dinkes juga membutuhkan kendaraan yang lebih besar untuk merujuk pasien Covid-19 yang bisa memuat 5 sampai 10 orang untuk satu kali rujukan. Enny menyebut ambulan yang ada saat ini dinilai terlalu kecil, terlebih dengan intensitas rujukan yang cukup tinggi.
“Sedangkan untuk kebutuhan lainnya, masih membutuhkan anggaran untuk pengadaan desinfektan. Karena sebelumnya, anggaran untuk pengadaan desinfektan sudah habis,” Paparnya
(Tim)